BIMBINGAN ROHANI PA PEMALANG, BERIBADAH UNTUK MENGGAPAI RIDHO ALLAH SWT
Pemalang, 10 Agustus 2022 - Bertempat di Mushola Al Mizan Pengadilan Agama Pemalang, hari ini diadakan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap hari Rabu selepas Sholat Ashar berjamaah dan diikuti oleh seluruh pegawai Pengadilan Agama Pemalang.
Pengajian rutin hari ini diisi oleh Ketua Pengadilan Agama Drs. H. Asrori, S.H., M.H. sebagai narasumber dan Bapak Wasi’ul Fikri, S.H. sebagai pemandu acara.
Tema dari pengajian rutin hari ini adalah tentang Beribadah untuk mengapai ridho Allah SWT. Orang yang hatinya tenang karena banyak berdzikir, ketika berbicara akan tertata, ketika kerja akan terukur, karena semua perbuatan yang kita lakukan adalah cerminan dari hati kita, tapi sebaliknya jika hati kita gelisah, maka ketika kita berbicara akan belepotan, ketika bekerja akan sembrono dan semaunya sendiri.
Kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Pemalang sesungguhnya dalam rangka mendakwahi hati. Ada bermacam-macam hati seperti qolbun, dan juga fu’ad. Qulbun adalah hati yang masih bolak balik, yang berarti belum pas. Sedangkan fu’ad artinya hati yang mantap. Fu’ad lah yang menentukan sikap kita, maka ketika kita menentukan sikap, maka akan dipertanggungjawabkan dan ditanya atas keputusan yang kita perbuat. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa berdoa agar diberi ketenangan batin dan kekhusyukan jiwa agar setiap yang kita lakukan bernilai ibadah.
Dalam kajian islam ada yang di kenal dengan syariat, thoriqoh, hakikat, ma'rifat. Syariat adalah amalan-amalan dhohir, seperti sholat, puasa, dan sebagainya. Amalan dhohir ini adalah latihan, amalan dhohir akan dihadiri oleh Allah manakala ada bobot ketika kita melakukan syariat, misalnya ketika kita sholat ada bobotnya. Orang-orang yang beribadah dhohir memang bagus namun orang-orang yang larut dengan ibadah dhohir tanpa dibarengi dengan thoriqoh, hakikat, dan ma’rifat yang mempunyai sanad, maka banyak orang yang berbangga-bangga dengan amal, padahal amalnya belum tentu diterima oleh Allah. Maka dari itu seperti kata Rosullullah SAW, orang masuk surga itu bukan karena amal, tapi orang masuk surga itu dengan rahmat dan ampunan Allah.
Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat bagi orang-orang yang berbuat ihsan, artinya dengan berbuat baik dan beramal sholeh. Jadi tidak mungkin rahmat Allah akan datang tanpa berbuat baik, riyadhoh yang terus menerus bahkan diwiridkan atau diistiqomahkan. (yas)